Langsung ke konten utama
Memanfaatkan crowdfunding secara efektif

Jika Anda seorang Indie Deveoper dan memiliki keterbatasan sumber daya dalam bentuk dana, fasilitas dan keterampilan yang diperlukan dalam membuat sebuah game, maka salah satu cara untuk mendapatkan itu semua adalah dalam bentuk crowdfunding atau pendanaan bersama. Crowdfunding ini dapat Anda gunakan untuk menyewa seorang game artist (desain karakter, latar belakang, map), music composer (soundtrack, game sound), paten game Anda dll.

Crowfunding dipopulerkan oleh situs situs di internet seperti Indiegogo dan Kickstarter. Keduanya membolehkan Anda menampilkan proyek Anda ke situs mereka dan mendapatkan dana (berupa uang) sebagai sumber dana proyek Anda. Sumber dana ini berupa "patungan" uang yang diberikan oleh para backer (sebutan untuk penyumbang uang) ke dalam proyek Anda. Tentu saja tidak semua proyek akan mendapatkan dukungan dari backer dan ada banyak juga proyek yang gagal mendapatkan pendanaan karena proyek yang tidak menarik perhatian para backer atau karena tenggat waktu yang ditentukan telah habis.

Secara singkat, crowdfunding ini dapat dimanfaatkan untuk segala macam proyek seperti pembuatan game, film, musik, teknologi, dll.

Berdasarkan perjalanan saya di internet, berikut tips tips untuk Anda yang ingin memanfaatkan jasa crowdfunding sebagai sumber pendanaan proyek Anda, terutama game development. Tips ini juga berlaku secara umum, tidak terbatas pada crowdfunding.

1. Manajemen keuangan.
Sebagai seorang developer, kadang kita luput bahwa segala sesuatu perlu dikelola; bukan cuma game, tapi juga sisi bisnis dari sebuah game development. Sisi bisnis ini mencakup legalitas perusahaan, administrasi, kemampuan keuangan perusahaan dalam hal budgeting dan spending dll.

2. Legalitas perusahaan diperlukan sebagai bentuk nyata profesional bahwa game yang kita buat juga nyata; jika Anda saja tidak percaya diri untuk membentuk sebuah CV dan memasarkan game Anda, bagaimana dengan para backer yang tidak mengenal Anda? Untuk area Indonesia, membentuk sebuah CV cukup dengan modal 300rb saja di kantor Notaris (harga bervariasi tergantung daerah), pengurusan NPWP dan dokumen legal lain nya gratis.

3. Kemampuan administrasi Anda selaras dengan kemampuan Anda mendokumentasikan kode kode program; apakah Anda seorang yang rapi atau asal asalan, teratur atau berantakan, tertib atau tabrakan.

4. Budgeting di sini harus sesuai dan jujur pada game development yang ingin Anda buat. Let's say sebuah game RPG turn based 2D dengan jam main 10 jam membutuhkan 50 juta rupiah untuk: 15 juta rupiah game artis untuk 3 bulan kontrak, 10 juta rupiah untuk music composer untuk 3 bulan kontrak, maka jangan menggunakan waktu lebih lama dari 3 bulan atau Anda akan kehabisan waktu dan dan dana dan game tidak selesai dibuat pada waktunya, kepercayaan baker juga hilang karena Anda tidak menepati janji. Perhatikan juga untuk realistis dengan dana crowdfunding; hindari menggunakan uang tersebut untuk kegiatan selain game development. Jangan makan di KFC tiap hari gan!

4. Budgeting juga harus dihitung dari fee yang akan diambil dari pihak Indiegogo atau Kickstarter dan juga fee untuk pembayaran lewat paypai. Jika Anda membutuhkan 50 juta rupiah hanya untuk game development, maka naikkan budget Anda dengan menambahkan jumlah fee yang disebut tadi. Ada satu cerita dari internet di mana sebuah tim indie hanya mendapatkan "sisa" USD 6000 setelah semua potongan tersebut dan itu bahkan tidak cukup untuk mengelola proyek game tersebut hingga harus menggunakan uang pribadi agar dapat melanjutkan pengembangan game tersebut.

5. Masukan juga budget untuk marketing/advertising ke dalam crowdfunding. Sebagai seorang developer Anda harus fokus pada game yang Anda buat, Anda kadang tidak punya waktu untuk "berinteraksi" dengan calon investor Anda atau dengan para gamer. Seorang yang fokus pada marketing akan selalu aktif pada saat game development untuk meningkatkan awareness. Ia juga bisa aktif dengan para jurnalis gaming di internet, berinteraksi di media sosial seperti twitter dan facebook. Hal ini penting dilakukan bahkan sebelum crowdfunding dilakukan!

6. Sebelum memulai proyek Anda, siapkan demo game Anda. Sebuah game demo jauh lebih baik daripada hanya concept art atau narasi. Backer yang melihat demo gameplay pasti merasa tertarik dan bisa menilai bahwa game demo yang selesai adalah bukti bahwa Anda serius dengan game Anda tidak hanya dalam bentuk ide semata.

7. Strategi pemasaran game Anda akan dimulai pada saat game demo Anda selesai. Mulailah dengan membuat website atau fansite atau fanpage beberapa hari sebelum memulai crowdfunding Anda, pasarkan sebanyak banyak nya ke banyak website dan juga kirim undangan ke jurnalis indie game. Agar pasar Anda luas, Anda memerlukan pasar internasional, yang secara umum berbahasa Inggris, so, ngga ada salahnya jika Anda mahir berbahasa Inggris.

8. Jelaskan secara singkat mengapa Anda membutuhkan dana tambahan untuk membuat game Anda. Jika Anda fokus pada apa yang Anda butuhkan dalam membuat game, para backer akan melihat Anda ingin mereka juga menjadi bagian dari Proyek Anda. Jangan membuat crowfunding untuk mendanai seluruh proyek Anda; Anda tentu tidak ingin dicap hanya ingin cari makan dari pendanaan ini kan? 
- Deskripsikan bahwa game demo Anda telah selesai dan Anda membutuhkan sekian juta untuk membayar game artist dan music composer untuk mengembangkan level level tambahan dll.

Saya rasa persiapan di atas sudah cukup untuk memulai sebuah crowdfunding. Maaf jika masih ada yang kurang atau tidak pas, maklum masih belajar :D

Tidak mudah jalan yang ditempuh untuk menjadi seorang indie developer yang sukses. Yang penting tetap semangat gan!

Catatan: tulisan ini juga muncul di forum kaskus thread Kaskus Game Developer Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tip dan trik Torchlight II: Outlander Dual Pistol

Kali ini saya akan membahas tentang game Torchlight 2. Game ini dirilis 21 September 2012. Game ini adalah lanjutan dari Torchlight yang dirilis beberapa tahun lalu. Review tentang Torchlight 2 telah banyak diulas di situs situs game internasional terkemuka maka saya tidak akan mereview game ini, hanya memberikan beberapa tip dan trik untuk memainkan game ini. Jika pembaca suka game jenis hack and slash ala Diablo, maka game ini wajib dimainkan. Mari mulai. Penulis memulai game ini langsung ke level Elite, tingkat kesulitan game ke 4 atau yang paling tinggi dalam game ini setelah 1. Casual, 2. Normal, 3. Veteran, 4. Elite. Penulis merasa kurang puas jika tidak memainkan suatu game dalam tingkat kesulitan yang paling tinggi :D. 

Tip and tricks Torchlight II: Berserker Blood Hunger

Since I am bored with the "gun" class, I decided to playing with another character class, Berserker. This character is interesting because its main melee weapon, claw, has an ability to bypass 50% of armor!! Nonetheless, regular attack can only hit one enemy at a time, unless you using some skills that can hit more than one enemy at a time. After playing some time with this class, I decided to experiment if I can take advantage of one of its passive skill  Blood Hunger, a skill that gives you a certain amount (percentage) your hit point back to you so long you hit the enemy with a critical attack. You can say that as long as you hit with critical, your HP will never drop. Added to that is Berserker's weapon claw who has the lowest delay of animation, the chance to perform a critical hit is high.

Testing

I am trying to make a post in english and see if it can normally translated to Indonesian. Ok, here we go. The first game I review for this blog is an action RPG called Torchlight 2. A sequel to a smash hit 'indie' game Torchlight, Torchlight 2 bring us a brand new chapter following the event of Torchlight, bigger campaign, four new character classes, new skill system tree and more. I am going to start with the bad point first. The story. It's cliche at best and I didn't feel any connection between the quests when reading the stories. I felt disconnected. I didn't feel any achievement when I managed killing those bos monsters and their minions. I felt flat. I was like, when I see the quest giver after completing the mission,"Huh? That's it".