Langsung ke konten utama

Blizzard: masihkah menjadi pembuat game terbaik?

Game game keluaran Blizzard bisa dibilang fenomemal dalam hal popularitas, penjualan, dan tentu saja yang paling penting adalah gameplay. Prinsip dasar game game Blizzard adalah mudah dipelajari, namun bukan berarti game menjadi gampang, justru kelebihan utamanya adalah siapapun bisa memainkan game game Blizzard namun tidak semua dapat menguasai sampai ke tingkat pro/sangat ahli. Prinsip ini menjadikan game game Blizzard seperti candu, kita ingin memainkan nya lagi dan lagi.

Diablo, Warcraft, Starcraft
Kelebihan Blizzard dalam hal meracik game adalah kemampuan nya melihat apa yang sedang populer di pasar dan memoles game nya dengan tambahan fitur atau bahkan mengurangi fitur. Blizzard bukanlah pioner. Namun mereka jenius dalam membuat game yang membuat pemain merasa ketagihan. Diablo adalah salah satu game pertama yang memanfaatkan koneksi internet untuk bermain game bersama pemain lain. Tak ada yang lebih menyenangkan dari memburu monster dan bos monster dengan pemain asing lain lewat internet.
Diablo mengurangi banyak fitur dari sebuah game RPG hingga berubah menjadi genre baru, ARPG (Action RPG). Pemain tidak perlu pusing dengan aturan D&D yang menjadi basis dari game RPG. Ditambah lagi dengan loot (drop-an monster) yang variatif, random, pemain selalu terintimidasi untuk mencari gear terbaik, dengan tujuan utama adalah PVP. Gameplay nya yang mudah, hanya tunjuk dan klik (point & click), membuat pemain pemula tak akan kesulitan memainkan game ini. Inilah yang menjadi keunggulan game game Blizzard. Akses mudah pada game nya. Tampilan, menu, gameplay, semua sederhana. Polesan nya yang membuat game ini "canggih". Semua game game Blizzard bisa dimainkan sesuai dengan kemampuan pemain. Jika merasa cukup menamatkan game si pemain sudah puas, bisa. Jika ingin lanjut dengan PVP juga bisa. Jika hobi koleksi gear yang keren keren juga bisa. Semua prinsip ini menjadi standar di semua game Blizzard. Warcraft, Starcraft juga telah menjadi fenomena dan bahkan game game keluaran  awal tersebut masih dimainkan walaupun ada sequel nya .

Blizzard sekarang
Sebagai sebuah perusahaan bisnis, Blizzard memang harus maju. Sayangnya, dalam beberapa hal ada yang harus dikorbankan dan ternyata tidak sesuai dengan harapan para pemain game setia Blizzard. Beberapa fitur ditambah/dihilangkan untuk menyesuaikan perusahaan dengan kondisi pasar.
*. Keharusan koneksi online. Ini diwajibkan dalam semua game Blizzard sekarang dengan alasan untuk mencegah bajakan. Koneksi online menjadikan kita harus memberikan data pribadi ke Blizzard, membuat account di server Blizzard, dan game kita yang beli sekarang berubah status menjadi "pinjam". Starcraft 2 dan Diablo 3 tidak bisa dimainkan tanpa koneksi online. Game tidak seperti dulu, di mana kita tinggal datang ke toko game beli CD game dan langsung dapat dimainkan.
*. Fitur yang tak perlu. Diablo 3 menawarkan apa yang disebut Auction House, Rumah Lelang. Kita bisa menjual gear yang kita dapatkan dalam game ke pemain lain, dalam nilai tukar uang sungguhan, bukan uang dalam game. Dulu hal ini adalah ilegal sekarang menjadi fitur dalam game. Pemain yang berhasil menjual item nya harus membayar fee tertentu ke Blizzard. Menurut saya ini benar benar fitur yang aneh dalam semua game. Bukankah kita ingin menentukan sendiri bagaimana kita memainkan game yang kita beli tersebut, tanpa kendali pihak ketiga? Sayang sekali berdasarkan fitur yang telah dijelaskan di atas, kita tidak "membeli" game, tapi hanya "meminjam", jadi kita harus mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan Blizzard pada bagaimana memainkan game tersebut. Menyedihkan bukan?

Opini saya pribadi adalah, sangat disayangkan bahwa Blizzard sekarang telah menjadi perusahaan yang "sesungguhnya", yang mencerminkan bisnis dan ekonomi sebagai pilar perusahaan. Wajar mengingat Blizzard sekarang sudah sangat besar, dan perusahaan nya pun telah menjadi bagian dari perusahaan dan investor lain, pasti ada campur tangan. Blizzard sekarang bukan lagi perusahaan game murni, tapi telah diwajibkan menjadi perusahaan pencetak uang. Tentu saja kemampuan Blizzard dalam meracik game yang berkelas tidak hilang. Bahkan perusahaan induk nya pun tidak berani meminta Blizzard untuk merilis tanggal yang pasti untuk sebuah game, sampai game nya "sempurna". Mari berharap Blizzard suatu saat akan menjadi Blizzard yang lama, yang memperhatikan gamer lebih dari sekedar "uang".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tip dan trik Torchlight II: Outlander Dual Pistol

Kali ini saya akan membahas tentang game Torchlight 2. Game ini dirilis 21 September 2012. Game ini adalah lanjutan dari Torchlight yang dirilis beberapa tahun lalu. Review tentang Torchlight 2 telah banyak diulas di situs situs game internasional terkemuka maka saya tidak akan mereview game ini, hanya memberikan beberapa tip dan trik untuk memainkan game ini. Jika pembaca suka game jenis hack and slash ala Diablo, maka game ini wajib dimainkan. Mari mulai. Penulis memulai game ini langsung ke level Elite, tingkat kesulitan game ke 4 atau yang paling tinggi dalam game ini setelah 1. Casual, 2. Normal, 3. Veteran, 4. Elite. Penulis merasa kurang puas jika tidak memainkan suatu game dalam tingkat kesulitan yang paling tinggi :D. 

Tip and tricks Torchlight II: Berserker Blood Hunger

Since I am bored with the "gun" class, I decided to playing with another character class, Berserker. This character is interesting because its main melee weapon, claw, has an ability to bypass 50% of armor!! Nonetheless, regular attack can only hit one enemy at a time, unless you using some skills that can hit more than one enemy at a time. After playing some time with this class, I decided to experiment if I can take advantage of one of its passive skill  Blood Hunger, a skill that gives you a certain amount (percentage) your hit point back to you so long you hit the enemy with a critical attack. You can say that as long as you hit with critical, your HP will never drop. Added to that is Berserker's weapon claw who has the lowest delay of animation, the chance to perform a critical hit is high.

Testing

I am trying to make a post in english and see if it can normally translated to Indonesian. Ok, here we go. The first game I review for this blog is an action RPG called Torchlight 2. A sequel to a smash hit 'indie' game Torchlight, Torchlight 2 bring us a brand new chapter following the event of Torchlight, bigger campaign, four new character classes, new skill system tree and more. I am going to start with the bad point first. The story. It's cliche at best and I didn't feel any connection between the quests when reading the stories. I felt disconnected. I didn't feel any achievement when I managed killing those bos monsters and their minions. I felt flat. I was like, when I see the quest giver after completing the mission,"Huh? That's it".